♥ Kantung Ajaibku ♥
Selasa, Agustus 28, 2007 @ 10:47 PM

Appa, Andai Aku Bisa Memilikimu



Kalau blogger tanya sama gue: Hal apa yang paling loe inginkan saat ini?
Dengan cepat, gue akan menjawab: Appa.
Sumpah bok! Gue pengen banget punya Appa. Kan enak, kalau ke kampus tinggal naik ke punggungnya. Anti macet, hemat BBM, mengurangi polusi, dan lebih asyik lagi gue bisa ngerangkulin dia secara dia gendut banget. Ha! I like this pet very much.
Gue jatuh cinta sama Appa. Bener-bener nggak habis pikir gue, kok ada ya hewan yang gendut, lucu dan ngegemesin kayak dia??? Andaikan Appa di jual di pet shop (mungkin ukuran tokonya harus digedein yah buat nampung Appa. Hehehe…) pasti gue langsung minta mama buat beliin.
Tapi kayaknya cuma dalam mimpi gue bisa punya Appa. Habis Appa cuma ada di Avatar siiiiih!!!
Hehehe...kalau blogger ngira Appa itu hewan di dunia nyata, itu salah besar. Appa itu sahabatnya Aang di Avatar. Jadi dia cuma karakter dalam komik. Tapi sumpah, lucuuuuu banget.
Appa beda dengan peliharaan tokoh-tokoh komik pada umumnya. Biasanya tokoh-tokoh komik itu kan melihara binatang ukuran kecil kayak hamster (Hamtaro), kucing (Sailormoon), atau Kero-chan (Cardcaptor Sakura). Tapi Appa beda. Dia punya tubuh raksasa. Gedeeeeee banget! Ukuran tupai raksasa (Btw, bener ya Appa itu tupai? Perasaan dia bukan tupai deh tapi apa yaaa?).
Appa itu punya enam kaki dan ekor yang panjang berbentuk seperti karpet. Di puncak kepala, punggung sampai ekor terdapat gambar (lebih seperti tato) panah, seperti yang ada di kepala Aang. Kepalanya bulet, matanya kecil banget (nggak sinkron sama ukuran kepalanya) makanya dia kelihatan lucu, punya pipi chubby dan mulut yang lumayan gede tapi nggak gede-gede banget sih. Dia juga punya dua tanduk di kepalanya.
Harusnya itu membuat dia kelihatan sangar ya? Tapi tetep aja dia kelihatan lucu karena penampilannya seperti kucing persia berbulu putih yang kelebihan bobot dan untuk melekin mata aja sepertinya dibutuhkan tenaga ekstra.
Pernah suatu kali Appa harus disembunyiin dalam gudang yang penuh sesak dengan jerami, bahkan untuk masuk aja susah. Karena saat itu Kerajaan Api sedang gencar memburu Aang dan demi keselamatan Appa, si gendut ini harus di sembunyiin. Karena badannya lebih gede dari gaban makanya butuh tempat gede buat nyembunyiin dia.
Dengan sedih Aang harus meninggalkan Appa di gudang penuh jerami itu. Tapi mau apa lagi, itu semua demi keselamatan Appa. Lalu cerita pun berlanjut, Aang menghadapi pasukan dari Negara Api dan singkat cerita dia bisa lolos dari mereka. Maka dengan gembira, dia pun menjemput Appa. Aang sudah khawatir bukan main sama si gendut satu ini.
Namun ternyata kekhawatiran Aang tidak berarti karena sesampainya Aang di gudang yang semula penuh sesak dengan jerami, sekarang jeraminya sudah menghilang tanpa tersisa satu batang pun. Bener-bener bersih.
Masih bingung kenapa bisa begitu, Aang pun mendekati Appa dan berniat memeluknya karena merindukannya. Namun apa yang didapat Aang? Appa malah bersendawa keras. Kayak habis makan gunung.
Ternyata jerami dalam gudang itu telah dibabat habis sama Appa. Si gendut ini yang makan sampai tak tersisa. Ya ampuuuuun, Appa, Appa (geleng-geleng kepala)! Kalau gue bisa melihara elo, gue harus kasih makan apa?? Kalau gue kasih batagor segambreng dia doyan nggak ya??? *confused*

kembali ke atas

Profile



Aluna Soenarto

22 female

Surabaya, East Java, Indonesia

Accounting 2005, Airlangga University


My Masterpiece



kalau pengen tau cuplikan ceritanya




Pingbox


Tagboard




Tweetz



Links



Credits

Layout by: LastSmile(: