♥ Kantung Ajaibku ♥
Rabu, Agustus 08, 2007 @ 8:29 PM

A Cute Guy with Plastic Bag

Udah jadi pengetahuan umum jika gue ini pikunnya ngalah-ngalahin Eyang gue. Gara-gara pikun gue yang parah ini, gue sempat kehilangan momen sama cowok lucu. Kronologisnya, gue yang saat itu tengah ‘tepar’ gara-gara kecapekan muter-muter kelilingin mall di Malioboro (itu Matahari apa bukan?!) hanya untuk nyariin adek gue sepatu Puma yang modelnya seperti yang dipakai Anton drummernya KerisPatih.

Gue udah masuk ke Sport Station, trus ke konter khusus Puma, sampai ke stan-stan sepatu di seluruh mall itu. Bisa dibayangin dong gimana bengkaknya kaki gue, secara waktu itu pagi harinya gue baru muter-muter ke candi borobudur. Baguuuuuuuuuus!!!!
Nah, peristiwa itu terjadi (kayak berita di koran aja) di Sport Station. Saat itu gue tengah ngelurusin kaki gue yang mulai kesemutan sambil duduk-duduk di sofa tempat nyobain sepatu. Sementara adek gue masih semangat empat lima pantang menyerah mencari-cari sepatu favoritnya itu.
“Itu lho, Mbak. Sepatu yang dipakai Anton di album CD-nya yang baru,” adek gue memberi tahu pada mbak-mbak bertambang manis dan ramah saat tau kalau ada pelanggan datang tapi berubah garang kalau tau jika pelanggannya cuma mau lihat-lihat doang.
Dengan tampang sok tau, mbak-mbak itu mengangguk-angguk mengerti, “Ooooh, Antonnya Sheila On Seven ya?”
Gedubrak!!! Adek gue langsung males gitu, tapi gue yang ngedengerin langsung cekikikan sendiri sambil mijet-mijet paha gue, “Emang enak,” ucap gue pelan.
“Bukan Mbak, Antonnya KerisPatih. Pokoknya sepatunya merknya Puma warnanya orange,” jelas adek gue kemudian.
Sementara adek gue dan mbak-mbak itu menelusuri display sepatu Puma, tiba-tiba ada seseorang yang menyapa gue, “Okky ya,” terdengar suara di kuping gue.
Gue refleks menoleh ke samping dan jreng…jreng…jreng…ada malaikat kesasar!! Cowok berubuh tinggi, berkulit putih, rambutnya cepak, dan senyumnya manis banget nyapa gue. Gue beberapa saat mengalami syok hebat hanya bisa berkedip-kedip kayak kelilipan.
Gue cuma mikir, ini guenya yang gila, kena halusinasi, atau gue habis minum obat dosis tinggi???
“Okky kan?” dia mengulangi pertanyaannya lagi.
Gue sebenernya nggak tau ini cowok siapa. Boro-boro inget, ngerasa pernah kenal makhluk setampan ini pun enggak. Akhirnya karena nggak enak atau lebih tepatnya sungkan, gue dengan sotoy-nya sok akrab gitu. Yang ada di kepala gue saat itu hanyalah, “Ini cowok cakep, kasian banget kan kalau dianggurin. Libas aja dah!!!”
“Haaaaiiii,” gue sok menampilkan ekspresi ketemu temen lama gitu, “Apa kabar?”
Cowok itu sekarang senyum ke gue, wuissssss....bener-bener silau meeeeeen!!! Cakep gila! Atau kalau orang pecinan bilang, “Guanteng soro!”
“Aku baik, kamu ngapain di sini?” tanyanya ramah.
Gue mengangkat dagu ke arah adek gue yang sibuk nyari sepatu impiannya, “Tuh, nemenin adek aku cari sepatu.”
Dia ketawa, “Jauh-jauh ke Jogja cuma mau nyari sepatu? Memang di Surabaya nggak ada yang jualan yah?” dia mencoba bercanda.
Gue ikutan ketawa, “Sebenernya sih mau liburan ke sini terus adek gue minta sepatu. Yaaaa...sekalian aja dibeliin di sini. Kamu sendiri ngapain? Belanja juga ya?” tanya gue saat melihat bungkusan tas plastik bertuliskan Sport Station yang ditenteng olehnya.
Dia mengangkat tas plastiknya sambil bilang, “Cuma beli Sneaker baru. Soalnya yang lama udah bolong-bolong,” lalu dia ketawa.
Subhanallah….sumpah, guanteng banget! Gue sebenernya pengen tanya siapa namanya tapi sungkan dong secara tadi gue udah bersikap tau siapa dirinya.
Namun gue punya trik halus supaya bisa ngebongkar siapa sesungguhnya cowok ini. Gue bertanya dengan nada pengen tau tentang kegiatannya di Jogja.
“Kamu kuliah di Jogja?” tanya gue.
Dia mengangguk, “Iya, gue di UPN Jogja.”
“Oww, ambil jurusan apa?” tanya gue lagi.
“Aku sekarang di Teknik Indutri,” ceritanya. “Kamu di Unair kan?”
Gue kaget setengah kehilangan nyawa, kok dia bisa tau yah, “Kok tau?” pancing gue.
“Ya tau lah. Kamu akuntansi kan?” katanya lagi.
Wow, I’ve a secret admirer now….
Gue sok terkesan, “Hebat, kok bisa tau sih?”
“Ada deh, trus kapan mau balik ke Surabaya?”
Gue mikir sebentar, “Kayaknya besok udah jalan ke Semarang deh. Soalnya ada urusan keluarga di sana gitu,” kata gue.
“Yaaaah, sayang deh. Padahal kalau lamaan dikit kan bisa jalan-jalan bareng,” ucapnya dengan nada kecewa gitu.
See??? Its not just dream comes true but I think the God was granting my wish. He wants to make a date with me!! Wow, it’s wonderful. A cute guy with a plastic bag in front of me wants to hangout with me. Miracle really is.
“Bot (panggilan buat gue kalau di rumah), nggak ada tuh sepatunya,” tiba-tiba adek gue nyelonong masuk ke pembicaraan menyenangkan ini, “Kita beli di GM aja deh,” ucapnya dengan emosi tingkat tinggi.
“Adek kamu?” tanya cowok itu sambil memerhatikan adek gue yang berjalan terburu-buru keluar toko.
“Iya, aduh kayaknya aku harus duluan deh. Pasti adek aku penyakit ngambekannya kumat lagi. Sori ya,” ucap gue terburu-buru. Namun fisik gue nggak mau pergi dari tempat itu.
“Oke, da-da,” katanya sambil melambai pada gue.
Gue berjalan keluar toko sambil nengok terus ke belakang hanya untuk memastikan cowok itu benar-benar ada (tidak menghilang kemudian).
Baru sesampainya di hotel tempat gue menginap gue menyadari sesuatu.
“Gobloooooook!!!” umpat gue sambil menepuk keras jidat gue, “Kenapa nggak tanya berapa nomor henponnya?! Kali aja gue ada jodoh sama dia.”
Oke, bagi temen-temen gue yang mengetahui siapa cowok ini, tolong dengan sangat beritahu ke gue yaaaa...soalnya gue penasaran banget dengan ini cowok. Cowok ini bener-bener bikin gue nggak bisa tidur dan nggak doyan makan (apa bener?).

kembali ke atas

Profile



Aluna Soenarto

22 female

Surabaya, East Java, Indonesia

Accounting 2005, Airlangga University


My Masterpiece



kalau pengen tau cuplikan ceritanya




Pingbox


Tagboard




Tweetz



Links



Credits

Layout by: LastSmile(: