♥ Kantung Ajaibku ♥
Minggu, September 16, 2007 @ 3:26 PM

BROKEN



Mungkin itu kata yang tepat untuk menggambarkan suasana hati gue saat ini. Gue patah hati. Benar-benar hancur hati gue. Ini bukan tentang Onta lagi. Ini juga bukan karena gebetan-gebetan gue sudah sold-out semua. Ini karena gue menyadari bahwa sekarang gue telah kehilangan ‘obsesi’ gue.

Dari sekian banyak cita-cita yang ingin gue raih, gue paling ingin mewujudkan obsesi gue ini. Obsesi gue ini benar-benar impian gue sejak lima tahun yang lalu. Obsesi ini juga menjadikan gue termotivasi untuk terus berusaha meraihnya. Menjadikan gue mati-matian belajar bahasa inggris otodidak dari film-film asing yang tayang di Indovision. Obsesi ini juga menjadikan gue irrasional. Obsesi ini menjadikan gue percaya jika suatu hari nanti di belakang nama gue pasti akan ada tambahan Perdrosa. Aluna Pedrosa. Hm...kedengerannya menarik.

Obsesi gue adalah : Menikah di suatu bukit dengan rumput menghijau yang di kejauhan tampak berderet pegunungan Alpen dengan saju tertutup di puncaknya. Dengan seorang lelaki yang benar-benar gue cintai dan gue ingin menghabiskan sisa hidup gue bersama dia. Daniel Pedrosa.

Ini memang terdengar konyol. Bahkan lebih ke obsesi tidak masuk akal. Namun gue benar-benar jatuh hati padanya. Dengan segala yang ada pada dirinya. Dengan pribadinya, kepandaiannya, prestasinya, dan semangat juangnya.

Kalau kalian kira gue ini fans yang tergila-gila sama Danny sampai pengen kawin sama dia itu salah besar. Karena gue menyukainya bukan karena fisik. Yah, gue akui fisik adalah tolak ukur pertama namun semakin lama gue mengenalnya, menyelami kesehariannya, mengamati tingkah lakunya, dan segala sesuatu tentang dirinya, gue sadar jika ini bukan perasaan antara penggemar dan idola namun ini lebih kepada hubungan batin di hati.

Gue rela menghabiskan minggu malam gue duduk di sofa, menonton dia membalap di trek, menyerahkan hidup dan mati di atas motornya, dan menyemangatinya seolah gue menonton live di sirkuit.

Namun, sepertinya cerita cinta gue kali ini, obsesi terbesar gue ini harus kelam ditelan kenyataan bahwa Danny telah mempunyai…..pacar. Sulit sekali bagi gue untuk menerima kenyataan ini. Apalagi gue menerima berita ini tepat satu jam pada saat gue bertambah umur.

Ini benar-benar kado spesial yang diberikan Danny buat gue. Membuat gue syok. Seolah ada bom waktu yang dipasang di jantung gue dan meledak. Menghancurkan jantung gue. Membuatnya berhenti berdetak. Membuat gue susah bernafas karena seorang udara hampa. Ini benar-benar menyakitkan bagi gue. Benar-benar sakit.

Gue harus menerima kenyataan bahwa obsesi gue telah musnah. Obsesi gue kini telah hilang. Jadi yang sekarang menjadi pertanyaan: Mau apa gue sekarang??? Gue bingung. Tujuan hidup gue tiba-tiba lenyap begitu saja. Gue bener-bener di persimpangan jalan dan tak tau harus memilih jalan yang mana???

Apa gunanya gue menghabiskan uang tiga ratus ribu untuk membeli cokelat SilverQueen dengan harapan bisa memenangkan undian berhadiah jalan-jalan ke Eropa. Supaya gue bisa terbang ke Eropa dan berharap bisa kabur dari rombongan dan menyeberang ke London, ke tempat Danny sekarang tinggal, mencarinya dan berharap bisa menemuinya. Mengharap jika dia benar-benar takdir gue.

Gue benar-benar tak percaya hal ini menimpa gue. Karena selama ini gue mengira Danny itu seorang cowok yang pemalu sehingga untuk berkenalan dengan cewek pun dia tak punya keberanian. Namun gue melupakan sesuatu, bahkan tanpa dia mengajak berkenalan, banyak cewek yang akan mengajaknya berkenalan duluan. Karena dia adalah Daniel Pedrosa.

Gue kehilangan cinta sejati gue. Gue merasa seperti dicurangi habis-habisan olehnya. Sekarang ini tinggalah gue sendiri di sini. Duduk di sofa, melihatnya membalap dari layar televisi, namun hanya bisa terdiam. Karena sekarang kenyataan berkata bahwa dia bukan milik gue lagi.

Dia bukanlah takdir gue. Dia bukanlah pria yang akan menghabiskan sisa hidupnya bersama gue. Dia bukanlah cowok yang akan berkata ‘Maukah kau menikah denganku?’ suatu saat nanti sama gue. Dia juga bukan calon ayah dari anak-anak gue. Karena kenyataan menempatkan Danny sebagai seorang superstar yang punya pacar mirip kayak Paris Hilton. Sedangkan gue tetap menjadi seorang mahasiswi yang repot sendiri dengan tugas dari dosen apalagi kalau masuk masa-masa ujian, pasti paniknya tambah parah.

kembali ke atas

Profile



Aluna Soenarto

22 female

Surabaya, East Java, Indonesia

Accounting 2005, Airlangga University


My Masterpiece



kalau pengen tau cuplikan ceritanya




Pingbox


Tagboard




Tweetz



Links



Credits

Layout by: LastSmile(: