♥ Kantung Ajaibku ♥
Minggu, September 30, 2007 @ 9:10 PM

Mamaku yang Ajaib

aLuNa kecil yang baru pulang sekolah terburu-buru masuk rumah bahkan sebelum sepatunya di copot. Anak kecil, mungil, bengil, dan meringkil itu celingak-celinguk mencari sesuatu. Brak-bruk-brak-bruk!! Terdengar suara sepatunya menggema di ruangan.

Lalu saat di teras belakang, dia menghentikan pencarian. Wajahnya berubah gembira, senyuman pun tersungging di wajah bengilnya. Sepertinya dia sudah menemukan apa yang dicarinya.

aLuNa: Mamaaaaaaaaa *dengan histeris*

Mama: *menoleh sekilas lalu melengos lagi ke tanaman Gelombang Cinta yang belakangan ini digandrungi olehnya bahkan Papa pun mulai jadi nomor dua gara-gara tanaman yang punya nama aneh ini*

aLuNa: *memamerkan kertas ulangan dengan angka 85 yang ditulis dengan spidol merah dan disertai bulatan untuk membingkai angka itu*

Mama: *kening berkerut* Kok cuma 85?? *tanya dengan nada enteng*

aLuNa: Iiih, mama gimana sih. Ini tuh nilai tertinggi di kelas Luna. Temen-temen Luna laennya cuma dapet lima puluh, paling banter enam puluh tujuh. Tapi lihaaaaat *pamer dengan bangga* Luna dapet 85.

Mama: Ooooh *dengan cueknya*

aLuNa: Gitu doang? *bengong dengan sambutan mamanya yang kurang heboh, harusnya ada selamatan masal untuk menandai keberhasilannya ini*

Mama: Pertahanin ya, kalau bisa dapet 100

aLuNa: *tambah lemes*

Mama: Puput dapet berapa? *tiba-tiba Mama menghentikan kegiatan semprot-menyemprotnya dan mulai serius dalam pembicaraan ini*

Perlu diketahui saudara-saudara sekalian, sebangsa dan setanah air, Indonesia Raya!! Merdeka!! Maju terus pantang mundur!!! Haleloya!!!

Puput, yang bernama lengkap Mietha Ferdiana Putri itu adalah momok terbesar bagi murid-murid SD Mangkujayan 1 angkatan gue. Selain selalu jadi langganan juara 1 mulai dari kelas satu, dia juga mendapat perhatian khusus dari ortu gue. Padahal mereka adalah orang asing namun sebegitu perhatiannya sama Puput.


Contoh kasus:
Waktu kelas empat esde, gue bahagiaaaaa banget karena dapat nilai tertinggi waktu THB pelajaran IPA. Gue udah jingkat-jingkat kesenengan dan mengabarkan berita bahagia ini sama nyokap. Tapi apa kata nyokap???

Dia bilang gini, “Mama denger Puput malah dapat nilai tertinggi di seluruh mata pelajaran?”

Dueeeeeeeeng!!! Bener-bener kayak ditimpuk pakai panci. Dan entah bagaimana, gue dan teman-teman seangkatan yang ternyata juga mempunyai masalah sama kayak gue *orangtua mereka membanggakan Puput* mulai bermain musuh dalam selimut dengan Puput.

Di depan Puput aja sok manis dan cari muka, padahal aslinya cuma pengen dapet contekan saat ulangan harian. Wakakakakak….

Balik lagi ke nyokap yang hobi sama Gelombang Cinta…

aLuNa: Puput nggak sekelas sama Luna, tapi denger-denger sih dia baru juara Lomba Olimpiade se-Kabupaten.

Mama: Harusnya kamu kayak Puput dong. Udah pinter, nurut sama orang tua, sholatnya rajin, kalau disuruh ngaji langsung mau, dan nggak kayak kamu. Dapet nilai 85 aja pasti nanti minta hadiah sama Papa, iya kan?

aLuNa: *membrengut, langsung balik badan, dan mikir kenapa tadi ngomongin soal Puput*

Yaaaah, Puput memang dambaan bagi banyak orang tua. Puput-puput, andaikan loe jadi anak nyokap gue, apa nyokap gue bakalan ninggalin Gelombang Cintanya dan bikinin loe pudding sebagai hadiah???

kembali ke atas

Profile



Aluna Soenarto

22 female

Surabaya, East Java, Indonesia

Accounting 2005, Airlangga University


My Masterpiece



kalau pengen tau cuplikan ceritanya




Pingbox


Tagboard




Tweetz



Links



Credits

Layout by: LastSmile(: