♥ Kantung Ajaibku ♥
Minggu, Maret 23, 2008 @ 7:59 AM

Review: Satu Cinta Sejuta Repot

Awalnya sih gue nggak begitu tertarik melihat judul bukunya, tapi begitu membaca sinopsisnya, gue langsung penasaran dengan isi ceritanya.
Sinopsisnya sungguh mengundang ketertarikan gue. Karena jujur saja, gue termasuk tipe orang yang menyukai segala hal berbau ramalan dan jika sesuatu seperti ini terjadi dalam real life gue, tentu saja gue bakalan pening berat seperti Ieva, tokoh utama dalam novel ini.
Kalo berdasarkan ramalan, ada tiga cowok yang akan datang di kehidupan gue:
Seorang yang menjadi takdir gue…
Seorang yang mencintai gue…
Seorang yang gue cintai…
Pilih salah satu. Ya, hanya satu yang mesti gue pilih untuk kebahagiaan gue! (Sinopsis Satu Cinta Sejuta Repot).
Begitu membaca sinopsis itu tentu saja gue langsung memilih ‘seorang yang mencintai gue’. Karena nyokap gue dulu pernah bilang ke gue: Pilihlah cowok yang mencintai kamu, bukan cowok yang kamu cintai. Mama jamin, kamu pasti bakalan bahagia karena bersama cowok yang kamu cintai belum tentu kamu bisa bahagia.
Gue masih berpegang teguh pada prinsip tersebut, hingga sampai pada pertengahan cerita yang mengharuskan Ieva untuk memilih cowok yang menjadi takdirnya.
Bukannya nggak masuk akal tetapi seperti kata Paula, sang peramal nyentrik yang datangnya suka tak terduga, “Mungkin karena aku peramal dan lebih percaya takdir, aku memilih…takdir. Cowok yang ditakdirkan untuk aku. Aku bisa mencintainya suatu hari. Dia bisa mencintaiku suatu hari. Dan…itu pasti sudah takdirnya pula kalau kita akan saling mencintai. Itu yang ada dalam pikiranku.” (Satu Cinta Sejuta Repot: 174).
Kata-kata itu tentu saja mempengaruhi Ieva yang ajaibnya juga berpengaruh kepada gue! Bener juga yang dibilang sama Paula, buat apa kita cinta setengah mampus sama cowok kalau ujung-ujungnya ternyata dia bukan takdir gue?! Useless banget! Lebih baik memilih sesuatu yang semestinya menjadi takdir kita. Walaupun pada awalnya mungkin….mungkin kita tak bisa mencintainya, namun seiring berjalannya waktu gue yakin gue bisa menyanyanginya dan hopefully rasa sayang itu bakalan bertransformasi jadi cinta. Who knows??
Cerita yang diracik oleh Moemoe Rizal ini memang seperti cerita-cerita teenlit kebanyakan. Namun, dia menampilkan dengan gaya penceritaan yang berbeda. Tak hanya menceritakan secara fisik apa yang terjadi namun juga isi pikiran dan suara hati Ieva. Gaya penceritaan seperti inilah yang sangat gue suka. Si penulis yang tidak melulu mengungkapkan kejadian demi kejadian namun juga menampilkan unsur perasaan di dalamnya.
Gaya penceritanyaannya mirip dengan Riheam Juniati atau Esti Kinasih, namun gue tau kalau setiap pengarang punya style yang unik.
Gue suka cara dia memaparkan cerita karena sebagai seseorang yang ngerti tentang novel karena gue suka sekali baca sekaligus bikin novel, Moemoe Rial tak melakukan plagiat semu atau mengutip kata-kata dari penulis lain. Dia menceritakan ceritanya dengan bahasanya sendiri yang unik dan penuh dengan logat sunda yang mungkin disebabkan karena dia sendiri juga orang sunda.
Gue juga suka dengan tokoh Gom dan Gam. Jarang ada novel yang ngisahin soal anak kecil kembar nakal namun kelakuannya justru bikin cerita ini tambah hidup dan nyegerin. Begitu membaca cerita soal Gom dan Gam, gue jadi teringat sama Si kembar Fred dan George Wesley dalam Harry Potter yang nakal dan usil setengah mati, sama seperti sifat mereka.
Overall, novel ini bagus, nyegerin, dan bikin kita bisa berpikir mengenai seorang yang kita cintai, seorang yang mencintai kita, dan seorang yang menjadi takdir kita. Karena penurut pesan yang gue dapet dalam cerita ini adalah gunakan hatimu untuk melakukan pilihan. Bukan pikiran rasional atau pun sumbangan saran dari orang lain. Karena walaupun orang itu dekat dengan kita, kita tak akan pernah tau apa yang ada dalam hatinya. Bukankah dalamnya sumur bisa diukur namun dalamnya hati nggak pernah ada orang yang bisa tau???!

kembali ke atas

Profile



Aluna Soenarto

22 female

Surabaya, East Java, Indonesia

Accounting 2005, Airlangga University


My Masterpiece



kalau pengen tau cuplikan ceritanya




Pingbox


Tagboard




Tweetz



Links



Credits

Layout by: LastSmile(: