♥ Kantung Ajaibku ♥
Kamis, Mei 08, 2008 @ 10:40 AM

Memancing Ikan Bersama Dani Pedrosa

Semalem gue mendapat mimpi aneh. Tapi bukan aneh yang nyeremin seperti dikejar-kejar Batman gitu, bukan, bukan seperti itu. Mimpi gue semalem adalah: Bertemu Dani Berdosa.


Kyaaaaaaa!!! Kalau diinget-inget, ya walaupun banyak lupanya, tentang mimpi gue semalem bisa bikin gue senyum-senyum nggak jelas gitu. Gue seneng banget bisa ketemu dia walaupun cuma dalam mimpi. Tragis memang ya! But, it’s okay.


Mimpiin Dani Pedrosa memang bukan hal yang baru lagi buat gue secara gue udah ‘kenal’ sama dia lebih dari lima tahun. Bahkan dulu gue juga pernah nulis di blog tentang mimpi gue bersama Pedrosa kira-kira enam bulan lalu sewaktu dia mengikrarkan diri ingin menjadi aktor telenovela (yang aslinya geblek banget!)


Semalem mimpi gue durasinya lebih panjang karena sejak gue mulai masuk ke alam mimpi udah disuguhi adegan bersama dia. Jadi ceritanya itu gue lagi berlibur sama sodara-sodara gue plus bokap, nyokap gue. Kami pergi ke suatu tempat pemancingan di daerah entah berantah. Kayaknya sih di daerah pegunungan soalnya settingnya hijau-hijau gitu.



sssssssst!!! jangan bilang-bilang ya kalau gue mancing sama Dani Berdosa

Entah gimana ceritanya, gue juga agak lupa, tiba-tiba datang Marcell Chandrawinata yang ngasih tau ke gue dan keluarga gue kalau hari ini dia ajak Dani Pedrosa ke tempat pemancingan juga. Kalau dipikir-pikir, ngapain juga Danny datang ke Indonesia hanya untuk memancing?? Nggak masuk akal banget!


Ketadatangan Marcell sebagai pembawa berita bahagia ini mungkin di dasarkan pada sore harinya gue nonton sinetronnya yang baru bersama Sissy (Putri Titian) jadi saking berkesannya sampai kebawa mimpi.


Gue yang di kasih tau kayak gitu pada mulanya nggak percaya, mungkin akal sehat gue masih bekerja. Gue mikir, nggak mungkinlah Danny mau datang ke tempat pemancingan aneh kayak gini. Dibela-belain pula terbang dari China ke Indonesia hanya untuk memancing! Nggak worthed banget!


Lalu karena gue penasaran, mungkin ngebet pengen ketemu, gue pun menyetujui ajakan Marcell untuk menyambangi Danny. Sambil jalan Marcell cerita bahwa Danny telah dikontrak oleh perusahaannya selama beberapa tahun tapi nggak ada ijin resmi. Jadinya sekarang dia sedikit was-was kalau ada pihak imigrasi yang memergoki Danny karena keselamatannya bisa terancam. Kalau yang ini mungkin di dasarkan pada kejadian yang marak menimpa selebriti kita yang terkena sanksi di deportasi gara-gara ijin imigrasinya cacat.


Saat yang dinanti pun tiba, akhirnya kami sampai di pinggir sebuah danau, di mana di situ ada kursi kayu panjang yang di belakangnya ada taman bunga. Gue lihat di situ duduk seorang cowok, secara fisik sih mirip sama Danny soalnya badannya mungil tapi sayangnya cowok itu pakai topi jadi gue susah mastiinnya.


Marcell pun menyapa cowok itu, seketika itu dia mendongak. Dan……gue langsung terkena goncangan jiwa!!! Di balik topi itu tersembunyi wajah bule yang sangat familiar, matanya coklat, hidungnya khas orang mediteranian, bibirnya merah dan tipis, dan profil wajahnya mirip banget sama Dani Pedrosa.


Gue saking shock-nya sampai nggak sadar kalau Marcell udah pergi ninggalin kami berdua. Lama kelamaan gue pun bisa mengatasi kegugupan gue, gue pun duduk di sebelahnya, memerhatikannya, berpikir jika dialah jodoh gue, dan dia pun menatap gue karena merasa aneh dengan tatapan gue yang seperti orang mau makan orang.


Akhirnya kami pun mengobrol, untungnya pakai bahasa Inggris, soalnya di mimpi gue yang sebelumnya, gue kalau ngobrol sama Dani Pedrosa selalu pakai bahasa Indonesia. Yaaaa, seenggaknya ada kemajuanlah mimpinya.


Gue agak-agak pikun sama obrolan kami, seingat gue sih banyak cerita soal pengalaman hidup. Tapi ada satu pertanyaan nggak penting yang gue tanyakan kepada dia. Rasanya kalau gue beneran ketemu sama Dani Pedrosa di alam nyata, gue nggak akan menanyakan pertanyaan goblok ini kepada dia.

Pertanyaan gue ini udah gue translate ke bahasa Indonesia.


Gue: Kenapa sih kalau kamu balap yang mengangin payungnya di start line selalu Puig?? Kenapa nggak cewek-cewek seksi yang cantik-cantik seperti pembalap-pembalap lain??


Waaah, kayaknya gue mempertanyakan rasa ketertarikannya terhadap cewek juga nih. Tapi sayang seribu sayang, gue lupa jawaban dia apa. Yang gue ingat selanjutnya malah saat kami berdua foto-foto lewat kamera hape. Yang tragisnya begitu gue bangun yang pertama kali gue cek adalah hape gue. Gue lihat ke dalam folder foto ternyata nggak ada satu pun foto-foto gue dan Danny tersimpan di sana.


Ya iyalah, Buk! Secara fotonya cuma di alam mimpi!!!


Padahal gue foto-foto banyak banget sama dia. Niatnya sih mau gue pajang di friendster, di blog juga, biar semua cewek yang ngefans sama Danny ngiri sama gue. Mhuahahaha….


Mungkin mimpi gue ini ada kaitannya dengan rasa bersalah gue karena minggu kemarin gue lupa nggak nonton dia balap. Aslinya gue nggak lupa, hanya ada misunderstanding aja. Gue kira dia balapnya malem seperti biasanya. Namun gue bener-bener lupa kalau dia lagi ada di Asia yang berarti jadwalnya maju menjadi siang hari. Jadinya pas siang itu gue malah ngeluyur ke rumah temen gue, Anggie dan sukses mecahin gelas di sana. Maap ya, Nggie.


Tapi lepas dari semua itu gue seneng. Karena kapan lagi gue bisa ngobrol dengan seorang Dani Pedrosa??? Foto-foto sama dia??? Melihat dia makan ikan bakar??? Mehehehe…pastinya nggak ada cewek yang pernah meliat itu semua kecuali gue. Walaupun cuma dalam alam mimpi…


kembali ke atas

Profile



Aluna Soenarto

22 female

Surabaya, East Java, Indonesia

Accounting 2005, Airlangga University


My Masterpiece



kalau pengen tau cuplikan ceritanya




Pingbox


Tagboard




Tweetz



Links



Credits

Layout by: LastSmile(: