♥ Kantung Ajaibku ♥
Selasa, Mei 27, 2008 @ 11:49 AM

Radith, maaf...

Okeh! Okeh! Okeh! Sekarang gue posting lagi nih! Jadi buat Deasy jangan kompalin lagi yak! Kalau komplain melulu, nggak gue benerin tuh blognya!
Rata Penuh
Huaaaaaaaagh!! Gue capek bangeeeeet!!! Rasanya seminggu belakangan gue terus-terusan bersahabat sama yang namanya laptop. Dari bangun tidur sampai mau tidur pun selalu ada laptop di dekat gue. Bahkan semalem, saking capeknya, gue ketiduran dengan laptop menyala di kasur. Untung semalem gue tidurnya nggak akrobat kayak biasanya, soalnya bisa-bisa laptop gue ketendang dan hancur berantakan kena lantai!!!


Ini rasanya bener-bener kayak mimpi. Baru hari rabu yang lalu Raditya Dika telepon dan mengabarkan bahwa: Aluna, naskah kamu, yang judulnya unrequited love, mau diterbitin!! Dan sekarang gue bener-bener dikejar-kejar dateline yang harus ngumpulin cerita sama Radith.


Bagi gue, ditelepon seorang Raditya Dika adalah sesuatu yang Waaaaaaaaaaah! Banget! Kalau boleh diperumpamain tuh bagaikan ditelepon sama Brad Pitt, yaaa…walaupun Radith nggak seganteng Mas Brad tapi DIA ADALAH ORANG TERKENAL! Semi-semi artis (artisnya blog!). --Dith, kalau baca postingan gue jangan upilan lagi ya--


Ini bener-bener sulit untuk dinalar dengan akal sehat, seorang idola gue *Ok! Gue dengan berat hati mengakui bahwa gue ngefans berat sama Radith!* tiba-tiba sekarang jadi intens telepon gue. Kalau dibayangin bisa-bisa gue kejang-kejang! Kalau ngebayanginnya, gue bener-bener sulit untuk percaya!


Memang sih kedengarannya nonsense tapi rahasia takdir emang nggak pernah bakalan bisa ada yang tau. Seminggu yang lalu gue masih cewek biasa yang hobi banget ngupil, guling-guling sama Deasy, kuliah, ngerjain tugas, dan tebar-tebar pesona kayak biasa yang sehari-hari gue lalukan. Tapi sekarang berkat Raditya Dika, gue menyadari bahwa masa depan gue telah berubah! Gue akan menjadi ARTIS sama seperti dirinya. Hwuakakakakakak!!!


Namun apesnya, trade mark gue yang bego, bodoh, lemot, dan mengidap embisil stadium 15 itu ternyata masih melekat erat pada diri gue. Sempat terjadi beberapa aksiden yang bikin gue tengsin setengah mampus di depan Radith, mungkin gara-gara itu Radith mulai meninjau ulang keputusannya untuk menerbitkan buku gue karena keputusan yang SALAH!


Seperti kata Deasy kalau gue adalah pemegang rekor MURI: Salah kirim SMS!


Tampaknya itu benar-benar menjadi bencana ketika yang jadi korban gue berikutnya adalah Radith. Maksud hati mau sms-in temen gue Anggie, yang selalu stand by nunggu perkembangan berita tentang buku gue, tapi sms-nya malah nyasar ke Radith. Nggak pa-pa sih kalau isinys: Nggie, aku sayang kamu. Atau bersediakah kau jadi anjingku?



Tapi isinya: Raditya Dika cerewet banget!!!


Waaah, horror banget deh! Sms kayak gitu ternyata kekirimnya ke orangnya langsung, kalau nggak bego apa ya namanya?! Gue langsung panik begitu mengetahui sent items-nya kekirim ke Radith. Gue kejang-kejang. Adik gue, Riska, yang kebetulan ada di sebelah gue cuma ketawa gahar aja. Katanya: Memang udah jadi takdir loe Lun, untuk jadi bego!


coba tebak gue yang mana???

Temen-temen gue, Deasy, Anggie, Deang langsung cepet-cepet nenangin gue. Kebanyakan sih mereka menghibur gue, ngasih pikiran positif, dan berkata kalau: Radith nggak bakalan tersinggung, yang ada mungkin dia malah ketawa ngakak!



Tapi begitu gue sms Radith *dengan rasa tengsin tingkat tinggi* yang ngejelasin soal sms nyasar itu ternyata DIA NGGAK BALES APA-APA!!! Malemnya pun dengan sukses gue nggak bisa tidur. Gue kepikiran! Gue telah membuat idola gue, Raditya Dika, tersinggung dan bertransformasi menjadi siluman kambing karena lagi ngamuk!


Untungnya-untungnya, besoknya, waktu gue ngirim tabulasi ke dia, dia bales imel gue dan ngejelasin kalau sms bego gue nggak bikin dia transformasi jadi kambing: Dia mengerti dan nggak marah! Fiuuuuuh! Untunglah Mas Brad nggak marah *emang sejak kapan Brad Pitt ikutan nimbrung?!*


Lalu timbul konflik yang begitu pelik di kalangan gue dan temen-temen gue. Yang ngomporin pertama kali adalah: siapa lagi kalau bukan si Bebek cerewet yang hobi jualan Oriflame, Deasy.

Suatu pagi dia bertanya dengan nada serius: Lun, gimana loe bisa tau kalau itu BENERAN Raditya Dika?? Bukannya apa-apa tapi selama ini kan kalian hanya ngobrol lewat telepon. Jangan-jangan dia bukan Raditya Dika. Dia cuma ngaku-ngaku ajah!!

Kontan aja gue yang lagi ngebayangin kesuksesan gue di masa mendatang jadi panik! Gue sendiri juga bingung soalnya. Lalu timbul lah keragu-raguan itu! Apakah benar Raditya Dika sang penelepon benar-benar Raditya Dika si Kambing Jantan??


Tapi pikiran itu akhirnya terhapus karena gue nanya ke Radith sewaktu dia nelepon dan jawabannya: Bukan! Gue bukan Raditya Dika! Radith lagi ada di kantor…(ketawa) Ya iyalah, gue Raditya Dika!

Namun halangan jadi terkenal itu memang berat (Cieeeeeh, gayanya!) Pertanyaan serupa pun terulang lagi. Kini datang dari Yongki, sepupu gue yang paling nyebelin, dikomporin sama Nova, ceweknya, dan Bang Radit, abang gue.



Padahal gue udah jelasin kalau yang telepon gue itu beneran Radith, tapi mereka malah bilang begini: Bukannya nggak percaya sama Radith, tapi selama ini kan kalian cuma berhubungan lewat telepon. Gue nggak mau aja usaha loe jadi sia-sia. Loe udah bela-belain begadang tiap malem, sekarang ini bahkan kondisi fisik loe drop gara-gara nggak bisa tidur selama dua hari, nggak bisa ikut jalan-jalan dan makan-makan gratis gara-gara dateline, dan nggak bisa ngelakuin aktivitas loe dengan bebas gara-gara kerjaan ini. Gue nggak rela aja kalau ternyata loe sampai ditipu sama orang!

Begitu Yongki berkata seperti itu, gue terharu, ternyata dia benar-benar perhatian sama gue! Makasih ya, Keong! Jangan lupa, loe masih utang traktiran Hanamasa ke gue!! Wakakakakak!!



aLuNa & frendz....

Lalu gue pun mengadakan survey kepada enam temen gue dan tragisnya ke-enam-enamnya pada nggak percaya kalau yang telepon gue itu Raditya Dika!



Gue pun diserang kepanikan yang amat dahsyat. Lalu berkat dukungan temen-temen gue, gue memberanikan diri bertanya ke Radith langsung mengenai siapa sejatinya dirinya. Memang sih dia kedengeran sedikit kecewa waktu gue nanyain jati dirinya yang sebenarnya. Masuk akal juga sih yang di omongin sama dia: Buat apa dia ngeboongin gue?! Nggak ada gunanya buat dia! Memangnya gue ini siapa? Gue bukan artis, gue juga bukan pacarnya Dani Pedrosa *kalau yang ini masih dalam proses. Huehehehe…*, gue bahkan selalu ngerepotin dia. Jadi apa gunanya buat Radith?!


Jadi, mulai sekarang gue benar-benar percaya 1000 watt sama Radith sang penelepon jika dia benar-benar seorang Raditya Dika, kakaknya Edgar, yang memiliki kelebihan pipis sambil kayang! Gue nggak bakalan kepengaruh sama omongan temen-temen gue, mungkin mereka sirik sama gue soalnya gue bakalan jadi artis! Hihihi, nggak kok frendz, gue bercanda!



Maaf ya Radith, soalnya belakangan ini gue sering bikin repot, ricuh sendiri, dan semoga loe bisa nerima kekurangan ‘bego’ gue itu.


Buat Deasy, Anggie, Deang, dan Rina. Thx banget selama ini udah ngedukung gue. Nemenin gue pada saat-saat terburuk. Ngasih pikiran-pikiran positif. Dan begitu peduli terhadap gue. Karena gue bukan apa-apan tanpa kalian…

kembali ke atas

Kamis, Mei 22, 2008 @ 11:46 AM

Unrequited Love yang Berbuah Manis


quick news: akhirnya tulisan gue---unrequited love bakalan diterbitin oleh bukune yang menaungi bukunya Raditya Dika yang babi ngesot...waaaaah, gue seneng banget...rasanya ini bener unrequited love yang berbuah manis...


You never see the way I look into your eyes, you never realize the love I feel inside ……..begitu kata Afgan untuk He’s Confession-nya.


Kalau D’Massive bilang: Kau hancurkan aku dengan sikapmu, tak sadarkah kau telah menyakitiku…


Lain lagi dengan Raditya Dika yang nulis: Kau telah menghilangkan rasa selai kacang dalam lidahku…


Begitu banyak fenomena yang marak muncul belakangan ini yang mengekpresikan kegundahan hati cowok yang dikhianati atau dikecewakan oleh kaum perempuan. Cowok, yang selama ini gue pikir adalah makhluk terkuat di dunia ternyata bisa tumbang hanya karena cewek. Makhluk lemah yang selalu saja menyelesaikan masalah dengan menangis!


Padahal kalau menurut teori 1 cowok dapat menikmati 4 wanita karena proporsi jumlah cowok dibanding cewek di dunia ini 1 : 4. Tapi gue sendiri ogah kalau harus berpoligami demi memenuhi syarat 1 cowok 4 cewek itu. Kebagusan bener cowok-cowok, enak aja bisa mendua, meniga atau bahkan mengempat. Kalau mau, gue aja yang berpoliandri, punya suami empat yaitu: Dani Berdosa, David Archuletta, Afgansyah Reza, dan Culucu. Muahhahahaha…bahagianya gue!


Namun nyatanya banyak cowok-cowok di luar sana yang sakit hati luar biasa karena dikhianati dan ditinggalkan oleh cewek. Bahkan Rian, vokalis D’Massive ngaku kalau lagu Cinta Ini Membunuhku itu terinspirasi dari cerita cintanya yang tragis karena pernah ditolak cewek sebanyak 7 kali. Wow, pantang menyerah sekali dia!!!


Mungkin saja cowok adalah makhluk yang sama seperti perempuan yang punya kelemahan di hatinya. Cowok juga bisa merasa sakit, merasa kecewa, dan bisa menangis layaknya makhluk lain di dunia ini. Tapi kenapa ya gue selalu merasa kalau cowok itu lebih tegar dari pada cewek sehingga ketika mendengar ada cowok yang membuat lirik lagu seperti cinta ini membunuhku, terasa sangat menyesakkan sekali.


Cowok, makhluk yang biasanya tegar, setegar batu karang di lautan, sampai mengatakan jika hanya dengan cinta nyawa mereka jadi taruhannya. Dramatis! Ternyata efek cinta ngalah-ngalahin efek rumah kaca!


Tadi, ketika duduk berdua bareng Onta, you know, cowok yang selama tiga tahun ini selalu membuat gue berada diantara hidup dan mati karena seperti kata D’Massive jika cinta ini membunuhku, tiba-tiba dia bilang: Aku Cinta Padamu.


Gue pura-pura bego, pura-pura tuli, dan nggak peduli. Dia kemudian mengulangi perkataannya lagi: Aku Cinta Kepadamu. Karena nggak tahan, gue pun menoleh untuk memastikan dia ngomong ke siapa, dan nyatanya kedua matanya menatap dalam kedua mata gue. Gue tergagap!


kembali ke atas

Senin, Mei 19, 2008 @ 10:52 AM

DIA

Hari ini sama seperti kemarin. Gue bangun pagi untuk pergi kuliah. Gue duduk di bangku untuk mendengarkan dosen ceramah. Sibuk dengan kegiatan sendiri karena tidak memperhatikan penjelasan dosen. Namun tampaknya hari ini sedikit berbeda karena ada dia di samping gue.

Dia yang selama tiga tahun ini selalu memenuhi hati gue dengan cinta. Dia yang mampu menggoncangkan jiwa gue hanya dengan tatapan matanya. Dia yang selalu saja pura-pura tak peduli dengan semua yang telah terjadi. Dia yang masih saja mempesona hingga membuat gue mabuk kepayang. Dan dialah satu-satunya orang yang mampu membuat hati gue berdarah-darah saat menyadari bahwa cinta gue kepadanya hanyalah unrequited love.

Gue mendengar dia tertawa lalu berkata, “Baru dikasih nama ya bukunya? Pasti baru beli.”

Gue menoleh padanya sekilas, tersenyum, dan balas berkata, “Iya.”

Matanya. Matanya selalu membuat gue terpesona. Dari keseluruhan pesona yang dimilikinya, gue paling terkesan dengan matanya. Matanya begitu jernih, tatapannya selalu dalam, dan bulu matanya sangat lentik sangatlah berbeda dengan mata cowok kebanyakan.

Dia begitu ramah, baik, dan selalu berusaha membuat percakapan dengan gue. Dia selalu berusaha membuat gue tertawa dengan banyolannya walaupun menurut gue sangat garing. Dia juga berusaha untuk selalu berada dekat dengan gue. Diam-diam dia sangat perhatian kepada gue.

Namun gue memiliki gengsi setinggi gunung es. Gue selalu bersikap pasif. Bahkan sampai detik ini pun, gue nggak pernah mencoba untuk memulai bicara kepadanya. Selalu saja dia yang memulai. Gue hanya berani menatapnya diam-diam, mengagumi struktur wajahnya, dan sesekali terpergok oleh dia. Dia tersenyum!

Hanya saja gue selalu merasa nggak nyaman jika berada di dekatnya. Namun jika berada jauh darinya seperti saat ini, gue selalu saja memikirkan dia. Mengingat apa saja kenangan kami saat bersama. Gue sayang kepadanya namun masih gue belum yakin apakah ini cinta.

Gue juga nggak ingin kehilangan teman-teman gue karena sampai sekarang mereka masih saja memandang sebelah mata terhadap dia. Mereka selalu mengingatkan gue supaya nggak terlena dengan bujuk rayu dia. Karena dia adalah seorang buaya darat. Anehnya, walaupun gue sudah tau jika dia memang buaya darat, gue tetap saja memerhatikannya secara diam-diam.

“Kamu mau nggak aku nyanyiin?” tanyanya saat gue lagi bosen sama materi kuliah.

Gue tersenyum, “Dinyanyiin apa?”

Dia mengubah posisi duduknya menghadap gue, menatap gue dan mendendangkan sebuah lirik berirama, “…..aku jatuh cinta kepadamu….sangat jatuh cinta kepadamu….ow..ow…ow…”

Gue tertegun!


kembali ke atas

Minggu, Mei 11, 2008 @ 12:34 PM

AFGAN...love of my life...

Terima kasih Afgan…

Untuk segalanya…

Kau berikan lagi kebahagiaan itu

Tak kan terulang lagi semuanya

Kebahagiaanku yang pernah nonton konsermu…


OMG!!! OMG!!! OMG!!! Gila! Gila Gila! Semalem gue ketemu AFGAN!!! Bayangin AFGAN. A. F. G. A. N. Cowok brondong yang punya lesung pipit di kanan kirinya dan sangat mempesona sekali. Gue sampai terkena goncangan jiwa saat menatap dia tak kurang dari jarak dua meter!!! Jarak terdekat dengan Afgan sepanjang sejarah!!


Jadi maaf buat Dani Berdosa yang harus lengser ke posisi dua, begitu juga dengan David Archuletta, yang melorot ke posisi tiga. Maaf juga buat Culucu yang juga harus gue lupakan sejenak apalagi Onta yang memang gue udah nggak ada hati sama dia. Karena posisi puncak klasemen kini di duduki oleh AFGAN!!


Sumpah, semalem ketika akan meremin mata, bayangan Afgan selalu terngiang di benak gue. Gimana cara dia menyanyi, gimana dia tersenyum, gimana dia menatap gue…aiiiiih!!!


Awalnya ketika melihat cewek-cewek yang rela berdesak-desakan di bawah panggung hanya untuk menjabat tangan artis atau penyanyi yang lagi tampil membuat gue berpikir: Ah, kurang kerjaan banget. Mereka kan manusia juga, sama kayak kita-kita juga.


Apalagi di tivi-tivi kan sering ditampilin acara on air kayak gitu. Dan gue selalu saja mencemooh cewek-cewek yang rela berdesakan di bawah panggung hanya untuk menjabat tangan sang idola. Namun tampaknya semalam ada yang menjilat ludahnya sendiri. Karena cewek bernama aLuNa dengan nekatnya meninggalkan bangkunya di belakang dan lari seperti dikejar maling ke depan panggung. Hanya karena Afgan sudah mulai menyanyi dan cewek itu ingin berada sedekat mungkin dengan dia.


Udah lah, pokoknya gue nggak bakalan ngajak cowok gue nonton konser. Tanya kenapa?? Soalnya gue malu-maluin banget kalau udah ada di acara konser kayak gitu. Tereak-tereak nggak jelas, ngedesak orang-orang yang ada di depan gue supaya gue bisa meringsek ke depan dan tak peduli omelan orang-orang di belakang, dan di sepanjang acara selalu bernyanyi-nyanyi histeris tak peduli jika orang di sebelah gue bisa pingsan dengerin suara cempreng gue!


Sumpah! Gue malu-maluin banget! Kalau aja nih Culucu jadi nonton sama gue pasti dia langsung ilfil sama gue karena melihat kenafsuan gue yang ingin memegang tangan Afgan sampai tak menghiraukan teriakan orang di depan gue karena mereka kegencet badan gue!!


Gue akui Afgan memang keren! Yaaaa, selain secara fisik dia emang lucu banget, suaranya juga bagus sekali. Apalagi semalam dia nggak lip-sync, jadinya gue puas banget ngedengerin dia menyanyi. Walaupun dia brondong, masih 19 tahun tepatnya 27 Mei nanti, tapi Afgansyah Reza benar-benar telah mencuri first impression gue secara langsung.


Biasanya kan artis kalau aslinya itu kelihatan kurus banget, atau kulitnya nggak natural, dan bawaannya sok ngartis aja. Namun Afgan menampik semua itu, dia seperti kita-kita juga, warna kulitnya pun sama kayak gue soalnya udah gue bandingin *kegiatan yang nggak penting*, dan dia juga ramah yaaaa…walaupun kalau diteriakin namanya suka belagak bego aja!!


Gue juga berhasil ngabadiin konser kemarin ke dalam video hape. Untungnya ada aplikasi zoom-nya jadinya gue bisa ngambil gambar Afgan dalam jarak dekat. Ini adalah salah satu videonya:


nb: kalau denger suara cewek cempreng yang fals abis, jangan heran...karena baru saja anda mendengarkan suara emas aLuNa...xixixixi...


Kemarin karena gue terlihat begitu bersemangat nonton konsernya dia, sampai ada cewek yang takjub sama semangat gue dan akhirnya dia ngajak kenalan. Yaaa…lumayanlah nambah temen baru. Katanya semangat gue benar-benar menggelora!! Makasiy, makasiy, ini memang kebiasaan gue kalau lagi konser jadi sinting kayak gini. Coba ya semangat gue kayak gini sewaktu belajar buat ujian, hm…pastinya IP gue akan selalu 4. Mhuahahaha….


Overall, semalam gue bahagia banget! Nggak pernah gue bahagia sebahagia hari ini dalam tiga bulan terakhir. Jadi, terima kasih Afgan untuk segalanya. Karena kamu telah membuat gue bahagia lagi. Dengan kamu bernyanyi di depanku dalam jarak tak lebih dari dua meter sudah lebih cukup buat gue. Yaaa…walaupun kalau bisa gue jadiin pacar dong! Blethak!!!


Oiya, ternyata Afgan ada bakat meleng juga loh, terbukti dia kemarin memilih cewek yang paling cantik buat di kasih hadiah album yang sudah dia tanda tangani. Afgan, Afgan, kenapa sih bukan gue yang loe pilih?? Gue kan juga cantik??! Hoek…cuih…cuih.


Kalau Afgan yang bertaraf nasional aja udah heboh nggak ketulungan kayak gini, sampai megang tangannya aja harus berjuang keras, gimana nanti sama Dani Berdosa??? Pastinya gue udah kelelep di lautan cewek-cewek bule yang seksi-seksi itu. Oooooh, Tuhan!! Kenapa sih cowok ganteng selalu berjodoh dengan cewek cantik??! Apa nggak bisa sekali-kali cowok ganteng berjodoh sama cewek STD?? yaaaa…itung-itung memperbaiki keturunan dan dengan begitu rasanya gue masih punya kesempatan untuk meraih tangan Dani Berdosa!!


kembali ke atas

Kamis, Mei 08, 2008 @ 10:40 AM

Memancing Ikan Bersama Dani Pedrosa

Semalem gue mendapat mimpi aneh. Tapi bukan aneh yang nyeremin seperti dikejar-kejar Batman gitu, bukan, bukan seperti itu. Mimpi gue semalem adalah: Bertemu Dani Berdosa.


Kyaaaaaaa!!! Kalau diinget-inget, ya walaupun banyak lupanya, tentang mimpi gue semalem bisa bikin gue senyum-senyum nggak jelas gitu. Gue seneng banget bisa ketemu dia walaupun cuma dalam mimpi. Tragis memang ya! But, it’s okay.


Mimpiin Dani Pedrosa memang bukan hal yang baru lagi buat gue secara gue udah ‘kenal’ sama dia lebih dari lima tahun. Bahkan dulu gue juga pernah nulis di blog tentang mimpi gue bersama Pedrosa kira-kira enam bulan lalu sewaktu dia mengikrarkan diri ingin menjadi aktor telenovela (yang aslinya geblek banget!)


Semalem mimpi gue durasinya lebih panjang karena sejak gue mulai masuk ke alam mimpi udah disuguhi adegan bersama dia. Jadi ceritanya itu gue lagi berlibur sama sodara-sodara gue plus bokap, nyokap gue. Kami pergi ke suatu tempat pemancingan di daerah entah berantah. Kayaknya sih di daerah pegunungan soalnya settingnya hijau-hijau gitu.



sssssssst!!! jangan bilang-bilang ya kalau gue mancing sama Dani Berdosa

Entah gimana ceritanya, gue juga agak lupa, tiba-tiba datang Marcell Chandrawinata yang ngasih tau ke gue dan keluarga gue kalau hari ini dia ajak Dani Pedrosa ke tempat pemancingan juga. Kalau dipikir-pikir, ngapain juga Danny datang ke Indonesia hanya untuk memancing?? Nggak masuk akal banget!


Ketadatangan Marcell sebagai pembawa berita bahagia ini mungkin di dasarkan pada sore harinya gue nonton sinetronnya yang baru bersama Sissy (Putri Titian) jadi saking berkesannya sampai kebawa mimpi.


Gue yang di kasih tau kayak gitu pada mulanya nggak percaya, mungkin akal sehat gue masih bekerja. Gue mikir, nggak mungkinlah Danny mau datang ke tempat pemancingan aneh kayak gini. Dibela-belain pula terbang dari China ke Indonesia hanya untuk memancing! Nggak worthed banget!


Lalu karena gue penasaran, mungkin ngebet pengen ketemu, gue pun menyetujui ajakan Marcell untuk menyambangi Danny. Sambil jalan Marcell cerita bahwa Danny telah dikontrak oleh perusahaannya selama beberapa tahun tapi nggak ada ijin resmi. Jadinya sekarang dia sedikit was-was kalau ada pihak imigrasi yang memergoki Danny karena keselamatannya bisa terancam. Kalau yang ini mungkin di dasarkan pada kejadian yang marak menimpa selebriti kita yang terkena sanksi di deportasi gara-gara ijin imigrasinya cacat.


Saat yang dinanti pun tiba, akhirnya kami sampai di pinggir sebuah danau, di mana di situ ada kursi kayu panjang yang di belakangnya ada taman bunga. Gue lihat di situ duduk seorang cowok, secara fisik sih mirip sama Danny soalnya badannya mungil tapi sayangnya cowok itu pakai topi jadi gue susah mastiinnya.


Marcell pun menyapa cowok itu, seketika itu dia mendongak. Dan……gue langsung terkena goncangan jiwa!!! Di balik topi itu tersembunyi wajah bule yang sangat familiar, matanya coklat, hidungnya khas orang mediteranian, bibirnya merah dan tipis, dan profil wajahnya mirip banget sama Dani Pedrosa.


Gue saking shock-nya sampai nggak sadar kalau Marcell udah pergi ninggalin kami berdua. Lama kelamaan gue pun bisa mengatasi kegugupan gue, gue pun duduk di sebelahnya, memerhatikannya, berpikir jika dialah jodoh gue, dan dia pun menatap gue karena merasa aneh dengan tatapan gue yang seperti orang mau makan orang.


Akhirnya kami pun mengobrol, untungnya pakai bahasa Inggris, soalnya di mimpi gue yang sebelumnya, gue kalau ngobrol sama Dani Pedrosa selalu pakai bahasa Indonesia. Yaaaa, seenggaknya ada kemajuanlah mimpinya.


Gue agak-agak pikun sama obrolan kami, seingat gue sih banyak cerita soal pengalaman hidup. Tapi ada satu pertanyaan nggak penting yang gue tanyakan kepada dia. Rasanya kalau gue beneran ketemu sama Dani Pedrosa di alam nyata, gue nggak akan menanyakan pertanyaan goblok ini kepada dia.

Pertanyaan gue ini udah gue translate ke bahasa Indonesia.


Gue: Kenapa sih kalau kamu balap yang mengangin payungnya di start line selalu Puig?? Kenapa nggak cewek-cewek seksi yang cantik-cantik seperti pembalap-pembalap lain??


Waaah, kayaknya gue mempertanyakan rasa ketertarikannya terhadap cewek juga nih. Tapi sayang seribu sayang, gue lupa jawaban dia apa. Yang gue ingat selanjutnya malah saat kami berdua foto-foto lewat kamera hape. Yang tragisnya begitu gue bangun yang pertama kali gue cek adalah hape gue. Gue lihat ke dalam folder foto ternyata nggak ada satu pun foto-foto gue dan Danny tersimpan di sana.


Ya iyalah, Buk! Secara fotonya cuma di alam mimpi!!!


Padahal gue foto-foto banyak banget sama dia. Niatnya sih mau gue pajang di friendster, di blog juga, biar semua cewek yang ngefans sama Danny ngiri sama gue. Mhuahahaha….


Mungkin mimpi gue ini ada kaitannya dengan rasa bersalah gue karena minggu kemarin gue lupa nggak nonton dia balap. Aslinya gue nggak lupa, hanya ada misunderstanding aja. Gue kira dia balapnya malem seperti biasanya. Namun gue bener-bener lupa kalau dia lagi ada di Asia yang berarti jadwalnya maju menjadi siang hari. Jadinya pas siang itu gue malah ngeluyur ke rumah temen gue, Anggie dan sukses mecahin gelas di sana. Maap ya, Nggie.


Tapi lepas dari semua itu gue seneng. Karena kapan lagi gue bisa ngobrol dengan seorang Dani Pedrosa??? Foto-foto sama dia??? Melihat dia makan ikan bakar??? Mehehehe…pastinya nggak ada cewek yang pernah meliat itu semua kecuali gue. Walaupun cuma dalam alam mimpi…


kembali ke atas

Rabu, Mei 07, 2008 @ 10:36 AM

Tragedy Urgent!!!!

Akhir-akhir ini gue hobi banget ngenet di Urgent! You know, baru kali ini gue nemuin tempat ngenet se-cozzy ini. yaaaa…memang sih beda jauh sama di coffe bean atau coffe corner tapi di urgent itu bener-bener murah meriah, nggak pernah lemot, ada AC yang bikin adem, pencahayaannya juga bagus, ada toilet yang bersih dan wangi, dan yang penting di depan komputer-komputernya ada etalase minimarket jadi kalau perut keroncongan bisa langsung lirik-lirik makanan yang nangkring di sana dan comot. Tapi jangan lupa bayar di kasir, kalau maen ambil aja sih nggak beda sama maling.


Maka inilah jalan keluar bagi gue ketika lagi bokek dan entah kenapa sekarang malah menjadi semakin sering seiring bertambahnya umur. Jadinya gue nggak perlu belagak beli cappuccino di coffe bean atau coffe corner demi ngenet wifi gratis karena di urgent gue bisa ngenet selama 4 jam lebih hanya dengan bayar 10 ribu perak. See?? Betapa murahnya tempat ngenet ini karena dilihat secara fisik, tempat ini lumayan eksklusif juga. Lengkap dengan headphone dan web cam di setiap komputer.


Gue kemarin sore juga bertandang ke sana demi ngecek email sapa tau ada balasan dari redaksi tempat gue ngirimin naskah gue. Gue sore itu ditemeni sepupu gue, Keong, hm…nama aslinya sih bukan Keong. Betapa malangnya dia kalau terlahir dengan nama Keong. No no no, nama aslinya Yongki. Kami berdua emang hobi banget ngenet. Kalau gue hobinya ngeblog, tebar pesona di mana-mana, tapi kalau Keong hobinya dari dulu, dari sejak dia bisa menjalankan aplikasi mozilla firefox selalu saja membuka friendster.


Gue yang awalnya ngenet terpisah dengan dia lantas memutuskan untuk gabung saja bersama dia karena voucher gue udah habis, lagi pula gue males mau beli voucher lagi soalnya gue udah selese ngecek email dan blogwalking.


Saat gabung bersama dia, kami langsung punya ide-ide jahil. Kebiasaan kalau udah ketemu sama dia pasti langsung berbuat kriminil. Kami pun memutuskan chatting menggunakan YM. Dengan gaya kami memilih region Australia padahal ga ada satu pun dari kami yang lancar bahasa inggrisnya.


Dan seperti biasa, di mana-mana selalu dipenuhi oleh orang India. Gue nggak ngerti ada fenomena apa namun setiap kali gue masuk ke region yang berbeda mau itu Inggris, Australia, bahkan Amerika sekali pun, ketemunya pasti dengan orang India. Seperti biasa pula mereka selalu meminta web cam.

Awalnya gue nolak, Keong juga nggak begitu berminat, tapi kemudian kami berdua tiba-tiba penasaran dengan orang India yang lagi chatting sama kami soalnya dia ngebet banget pengen lihat muka gue. Sebut aja namanya Javer.


Tanpa sepengetahuan Keong, gue ngaktifin web cam-nya dan otomatis si Javer pun bisa melihat Keong. Gue langsung refleks sembunyi di bawah meja supaya nggak kesorot kamera. Keong yang kaget karena mukanya ada di komputer pun ikut-ikutan nunduk di bawah meja. Jadi kami pun malah ngumpet di bawah meja demi menghindari sorotan kamera. Keong pun misuh-misuh nggak karuan. Sampai-sampai mas-mas dan mbak-mbak yang jaga konter ngelihat kami karena penasaran ngapain kok dua orang ini sembunyi di bawah meja komputer yang sempit itu.


Dirasa telah mengganggu kepentingan umum, kami pun kembali ke permukaan, tangan Keong langsung menutupi lensa kamera supaya Javer tidak bisa melihat kami lagi. Lalu ketika gue melihat di layar komputer, gue langsung mangap! Keong juga langsung diem. Kami berdua diam terpaku. Kami melihat sesuatu yang benar-benar menggoncang jiwa gue.


His naked!!! Gue otomatis langsung nutupin mata gue, yaaa…walaupun lihat dikit-dikit awalnya tadi…mhuahahahaha…. Gue perintahin Keong buat nutup web cam si Javer. Eeeeh, malah Keong keranjingan. Dia bilang mau di save buat ngisengin temen-temennya. Gue langsung teriak-teriak suruh matiin. Ga peduli semua orang pada datang ke meja kami. Gue bener-bener ketakutan saat itu.


Bayangin, gue seumur-umur nggak pernah lihat orang naked kecuali Shiro, kucing gue, itu pun karena dia memang binatang. Tapi yang ada di layar komputer itu manusia. Manusia India!!! Hiiiiiy, gue geli-geli sendiri!!!


Setelah gue jambak rambutnya, baru Keong mau matiin web camnya. Gue nggak berhenti dag-dig-dug walaupun YM gue udah gue tutup. Gue trauma!! Ngeri gue. Ini bikin gue mikir seribu kali buat web cam-man sama orang bule.


Nggak pa-pa sih kalau bulenya itu Dani Berdosa atau David Archuletta. Gue tambah seneng malah…hahahahaha….tapi kalau Javer-Javer yang lain sih bisa-bisa kambing beranak monyet!!!


It’s so tragedy!!!



kembali ke atas

Sabtu, Mei 03, 2008 @ 9:47 AM

Global warming is coming: We need to wake up!!!


Jika kamu mencintai keluargamu…

Jika kamu mencintai anak-anakmu…

Jika kamu mencintai dirimu sendiri…

Jangan ragu untuk membaca tulisan ini!


Global warming is coming! Begitu kata Al Gore, calon presiden US yang gagal dalam pemilu karena kalah oleh Josh W. Bush. Memang benar apa yang dikatakannya, pemanasan global kini bukanlah suatu wacana namun benar-benar telah terjadi.


Pernah nggak ngalami yang namanya perubahan cuaca yang tiba-tiba berubah secara drastis. Gue pernah dan sering mengalaminya. Contoh saja ketika akan berangkat kuliah cuacanya begitu terik dan menyengat namun beberapa saat kemudian ketika gue baru saja melangkahkan kaki keluar rumah tiba-tiba mendung datang dan kilat menyambar-nyambar hebat. Seketika itu turunlah hujan dengan lebatnya padahal kalau kita bisa meruntut pola hujan di daerah tropis seperti negara kita ini harusnya hujan turun hanya pada bukan Oktober sampai Maret. Tapi kenapa sampai bulan Mei hujan masih saja turun??!


Tentu saja bukan karena Dewa Hujan lupa menjadwal turunnya hujan tetapi karena pemanasan global yang membuat iklim-iklim di dunia berubah drastis.


Kenapa bisa terjadi pemanasan global?? Tentunya pertanyaan itu bukan yang pertama kali terlontar atau mungkin malah sebagian dari anda telah mengetahui jawabannya. Global warming terjadi akibat naiknya suhu di bumi sehingga berpengaruh terhadap siklus musim. Bukan hanya siklus musim yang terpengaruh namun juga melelehnya es di kutub utara yang sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup manusia.


Berdasarkan riset yang telah dilakukan oleh badan pertahanan nasional AS, peningkatan suhu bumi setiap tahunnya menunjukkan peningkatan yang menghawatirkan. Sampai tahun 2006 saja telah diketahui bahwa disanalah titik terpanas bumi sepanjang sejarah. Apa jadinya kalau meriset kembali suhu bumi pada tahun 2008, pastinya akan lebih panas dari tahun 2006.


Lalu bagaimana bisa bumi menjadi panas? Jawabannya adalah akibat efek rumah kaca. Mungkin kita teringat kembali pelajaran saat sekolah dasar dulu tentang konsep rumah kaca yang kebanyakan dibangun di kawasan perkebunan. Bagaimana rumah kaca menyerap sinar matahari namun tidak dapat memantulkannya lagi ke atmosfir karena terpantul oleh kaca.


Itulah yang terjadi dengan bumi kita, namun rumah kaca di sini bukan lagi rumah kaca yang terdiri dari kaca-kaca namun dalam skala yang sangat luas yaitu atmosfir. Ketika cahaya matahari datang untuk menyorot ke bumi maka atmosfir akan meneruskannya sampai ke bumi. Sesampai ke bumi sinar UV dan sinar-sinar lain yang terkandung didalamnya secara alami dipantulkan kembali ke atmosfir dengan tujuan supaya efek cahaya matahari tidak beresiko untuk kehidupan makhluk hidup di bumi.


Namun ternyata atmosfir tidak mampu meneruskan cahaya itu ke luar angkasa karena di lapisan atmosfir dipenuhi oleh karbon dioksida. Alih-alih meneruskan, yang terjadi malah atmosfir memantulkan kembali cahaya matahari ke bumi dan begitu terus. Sehingga secara stimultan suhu bumi akan naik karena terperangkapnya cahaya matahari dalam bumi.


Meninjau penjelasan di atas tentu telah diketahui biang keonaran yang menjadi pemicu hal ini terjadi. Ya, karbon dioksida. Tidak dipungikiri lagi, kemajuan teknologi umat manusia justru memperburuk kondisi bumi yang berumur lebih dari 2 juta tahun ini. Gas buangan atas teknologi yang digunakan manusia malah mempertebal lapisan CO2 di atmosfir.


Kadar CO2 di bumi pun semakin mengkhawatirkan karena terus meningkat seiring perkembangan jaman. Amerika memperkirakan 50-70 tahun lagi tidak akan ada es di dunia ini karena semuanya telah meleleh akibat pemanasan global yang dipicu oleh peningkatan karbon dioksida.


Dengan melelehnya es maka air laut otomatis akan naik. Kepulauan seribu diperkirakan akan berada di dalam air, begitu pula dengan Maluku, Jawa pun akan tergenang air lebih dari separuh wilayahnya, pantai Kuta Bali juga akan menjadi lautan, begitu pula NTT, Sabang, dan pulau-pulau lain di Indonesia.

earth, i'm sorry that makes you hurt...

Itu pun terjadi tidak dalam jangka panjang namun hanya memakan waktu 40-50 tahun lagi. Jadi cepat atau lambat negara kita akan berada di bawah air. Kejadian itu bukan hanya menimpa negara kita namun juga Amerika, Shanghai, India, Calcutta, dan yang lebih parah Belanda dikhawatirkan keseluruhan wilayahnya akan berada di dalam air.


Betapa menakutkan dampak global warming terhadap makhluk hidup. Sekarang saja banyak bencana terjadi di mana-mana seperti Badai Katrina, kematian massal di India akibat suhu yang mencapai 50 derajat celcius, banjir di Jakarta yang menjadi rutin, dan tentu saja semakin menipisnya es di kutub utara yang membuat hewan-hewan kutub banyak yang punah padahal mereka sama sekali tidak bersalah.


Jika kita bisa sedikit realistis, seharusnya mulai sekarang kita harus menghentikan segala macam kegiatan yang menghasilkan emisi karbon. Tidak mengendarai kendaraan bermotor, menutup pabrik-pabrik yang membuat polusi udara, tidak menggunakan minyak bumi sebagai bahan bakar, dan segala kegiatan lain yang menimbulkan karbon dioksida.


Namun itu semua mustahil jika harus dihetikan secara mendadak. Sehingga yang bisa kita lakukan adalah mulai mengurangi pembuangan emisi karbon. Lebih memilih bersepeda ke kantor atau ke kampus, mengurangi penggunaan mesin pabrik yang berpotensi menghasilkan banyak karbon dioksida, menanam kembali pohon yang kini banyak gundul di hutan Kalimantan sebagai paru-paru dunia, menghemat listrik karena listrik juga merupakan hasil dari proses produksi yang menghasilkan karbon dioksida, dan yang paling penting adalah kesadaran untuk menjaga bumi kita.


Kerusakan lingkungan juga salah satu faktor mengapa pemanasan global dengan cepat dapat berefek kepada manusia. Gundulnya hutan di Kalimantan karena banyak ditebang oleh pihak-pihak yang nggak punya otak yang hanya mementingkan uang, uang, uang semata. Begitu juga dengan pemerintah yang sepertinya hanya tersenyum-senyum saja saat pelihat pembalakan hutan semakin liar dan zamrud khatulistiwa kita yang jadi belang-belang karena banyak yang gundul.


Tak pernahkan orang-orang itu berfikir jika hutan bukan hanya tempat tumbuhan tumbuh namun juga merupakan tempat dimana keseimbangan ekosistem terjadi. Pernahkan mereka berpikir jika mereka menebang pohon maka penyerapan gas emisi karbon akan kurang maksimal dan berdampak pada pemanasan global??? Ooh, tentu saja mereka hanya tau jika hutan itu adalah tempat pohon tumbuh dan pohon itu dapat menjadi uang yang banyak, apalagi kalau dijual secara ilegal, semakin kaya lah mereka.


Ironi sekali, karena setelah mereka bersenang-senang dengan uang mereka, ketika mereka menikmati rumah mewah mereka, atau mungkin mobil mewah mereka tiba-tiba air di mana-mana. Menghanyutkan semua yang ada. Menghilangkan semua harta-harta itu karena sebegitu canggihnya harta pasti akan rusak kalau sudah terendam air. Jadi, apa yang akan tersisa dari para ‘penjahat-penjahat’ ini?!


Mungkin mereka akan langsung memaki-maki sambil berkata: Kita dikhianati bumi! Bumi sedang marah kepada kita! Itu sebabnya kenapa dia menenggelamkan kita!


Gue cuma bisa tertawa kalau melihat semua itu terjadi karena Bumi tidak pernah mengkhianati siapa-siapa. Malah bumi kita ini yang menderita selama sekian ratus tahun karena ulah manusia yang hobi merusak lingkungan. Pembakaran hutan secara liar, membuka lahan baru sebagai pemukiman penduduk yang tidak ramah lingkungan, membuang emisi karbon ke atmosfir, dan segala kegiatan tamak manusia yang lain.


Sebab jika kalian semua bisa berpikir dengan akal sehat, justru kitalah yang menghianati bumi.


Jadi mulai sekarang berhenti menyalahkan dan mulai singsingkan lengan baju untuk melestarikan lingkungan kembali. Karena hanya kita yang bisa melakukannya. Gue benar-benar ingin menyediakan tempat yang nyaman untuk anak, cucu, cicit gue nanti jika mereka hidup di bumi ini. Gue masih ingin mereka melihat salju di puncak pegunungan Himalaya, gue ingin mereka bisa melihat yang namanya beruang kutub, gue masih ingin mereka melihat bagaimana sungai mengalir di hutan, dan gue ingin menunjukkan semua apa yang telah gue lihat ketika gue hidup sekarang kepada mereka melalui alam, bukan lewat foto atau rekaman video.


Kita benar-benar harus bertindak karena ini adalah bumi kita, rumah kita, tempat dimana kita tumbuh dan menjalani hidup. Jadi, jika kalian menyayangi diri kalian, maka sayangilah bumi ini juga.


kembali ke atas

@ 9:38 AM

unrequited love...


ini rencana covernya kalau memang bakalan diterbitin

Gue baru aja ngirimin naskah novel gue ke redaksi Bukune dan berharap mereka mau menerbitkan tulisan gue. Jadi, doain ya biar kejadian. Sekedar informasi aja kalau novel gue kali ini beda dari novel-novel gue sebelumnya. Kalau sebelumnya gue banyak cerita tentang kisah cinta remaja yang dikemas dalam kisah ala teenlit gitu, sekarang gaya penceritaannya lebih dewasa.

Mungkin ini karena pengaruh pola pikir gue juga yang mengalami kemajuan, bukan lagi kemampuan berpikir ala primata jaman purba gitu. Eniwe, judul novel gue yang baru ini adalah: unrequited love---cinta tak berbalas.

Kalau ada yang ngerasa familiar banget dengan kata-kata diatas nggak usah bingung karena memang novel gue kali ini based on my story. Tentang cinta gue yang bertepuk sebelah tangan, tentang cinta gue yang tak terbalas, dan bagaimana berdarah-darahnya gue saat mengalami percintaan yang tragis ini.

Novel ini bentuknya lebih ke pelit---personal literature gitu, yaaa…mirip-mirip novel-novelnya Raditya Dika gitu. Namun kalau Radith banyak menawarkan kekonyolan dan ketidakjelasannya sebagai manusia, tapi di novel gue justru menceritakan gimana gue terkena embisil akut stadium lima belas gara-gara jatuh cinta sama orang yang nggak seharusnya gue jatuh cintain (kidding).

Isi ceritanya sendiri tentang bagaimana gue bisa terjebak dalam permainan cinta ini, bagaimana gue mengatasi masalah-masalah yang timbul akibat cinta ‘terlarang’ ini, bagaimana rasanya berdarah-darah saat mengetahui bahwa orang yang kita cintai ternyata tidak membalas perasaan kita, dan bagaimana peran orang-orang sekitar kita (sahabat, saudara, dan keluarga) untuk membantu memulihkan gue dari semua bencana ini.

Overall, novel ini seperti diary gue yang menjadi saksi bisu ketika gue mengalami goncangan jiwa karena cinta tak berbalas itu. Mungkin bagi kamu-kamu yang sering baca postingan blog gue, gue yakin kalian pasti tau secara kasar tentang siapa orang ini, bagaimana kisahnya, dan seperti apa kehidupan gue selama gue terjangkit penyakit mematikan ini.

So, wish me luck….semoga novel gue ini bisa benar-benar diterbitin karena dengan begitu seenggaknya gue bisa ‘membantu’ orang lain yang mungkin sedang terjebak dalam masalah yang sama dengan gue (walaupun mungkin di dunia ini cuma gue satu-satunya cewek yang mau menunggu seorang cowok selama lebih dari tiga tahun, yang tragisnya bahkan cowok itu tak pernah menggubrisnya sama sekali. So tragedy!).



kembali ke atas

Jumat, Mei 02, 2008 @ 8:55 AM

aLuNa's photo...

Hai, semuanya!!! Wuiiiih, lama juga ya nggak posting blog. Maaf sebelumnya buat blogger-blogger laen yang pada ngeluh kenapa gue nggak posting sebegitu lama. Itu semua terjadi karena gue lagi UTS. You know, melewati masa-masa UTS bagi gue tak ubahnya seperti melewati perang di Irak sono.

Tegangnya setengah mati, sampe berdarah-darah rasanya, dan akhirnya mood gue selalu naik turun. Wal hasil niat ingin sekedar posting langsung sirna. Tapi sekarang setelah gue melewati masa-masa UTS yang memakan banyak korban (banyak temen-temen gue yang stress), I’m back!

Beberapa waktu lalu sebelum UTs gue menyempatkan diri berfoto-foto ria bareng temen-temen KKN gue di danau Unair. Setelah gue edit-edit (sekarang gue mulai belajar photography) walaupun hasilnya mungkin langsung bikin fotografer profesional nangis darah melihat hasil jepretan gue saking horornya, gue bakalan inputin di blog. So, enjoyed…

Ps: Jangan lupa bawa obat asma buat yang mengidap penyakit asma karena foto-foto gue bisa memicu kumatnya serangan asma. Juga bagi para pemilik hewan peliharaan jaga dengan baik-baik peliharaan anda karena salah-salah setelah melihat foto-foto gue, mereka langsung kejang-kejang iiringi keluar busa dari mulut.




unair...unair...


before sunset...


lagi bergaya ala poto model aneka satwa...

me and deacy!


saking putus asanya pohon pun jadi korban...



lagi kelaparan di pizza hut...


di danau unair...



kembali ke atas

Profile



Aluna Soenarto

22 female

Surabaya, East Java, Indonesia

Accounting 2005, Airlangga University


My Masterpiece



kalau pengen tau cuplikan ceritanya




Pingbox


Tagboard




Tweetz



Links



Credits

Layout by: LastSmile(: