♥ Kantung Ajaibku ♥
Jumat, Januari 09, 2009 @ 12:51 PM

Perang

Palestina sedang dihajar habis-habisan oleh Israel. Miris memang. Benar-benar seperti perang betulan (karena itu memang perang). Aku sendiri sih nggak memihak Palestina ataupun Israel karena aku adalah pribadi yang bebas. Aku Swiss.

Tapi jelas aku sangat mengutuk perbuatan yang bisa menghilangkan nyawa orang. Dalam hal ini terhadap banyaknya korban di negara Palestina yang hampir mendekati angka 600 orang.

Sebenarnya apa sih yang mereka pikirkan? Terhadap dua negara itu?! Kenapa mereka hobi sekali berperang? Memangnya apa sih hasil yang akan mereka dapat jika menang? Medali? Kekuasaan? APA?! Atau memang ini cara mereka untuk menekan laju pertumbuhan penduduk? Dengan cara ekstrim seperti perang?!

Kalau memang begitu, sepertinya Negara Indonesia juga butuh berperang supaya penduduknya bisa dikontrol dan tidak melebihi kuota!!

Dengan berperang maka menunjukkan bahwa mereka adalah orang yang sangat tolol. Semua orang yang suka perang itu adalah orang tolol. Nggak punya otak!

Sekarang, coba deh pikirin. Kalau sebuah negara berperang pasti dibutuhkan sumber daya manusia (yaitu tentara) dan teknologi (alat-alat perang yang canggih). Untuk menyediakan itu mereka pasti butuh uang dalam jumlah yang sangat banyak. Lalu, setelah mereka selesai berperang, mereka akan kehilangan banyak penduduknya, lebih penting lagi, mereka menghambur-hamburkan uangnya hanya untuk “membunuh” rakyatnya.

Kalau nggak tolol apa coba namanya? Embisil?!

Semakin lama, manusia memang mengalami penurunan intelektualitas. Tapi walaupun jaman sudah memasuki jaman milenium namun cara hidup manusia masih belum berubah. Seperti jaman prasejarah dimana hukum rimba berlaku: yang kuat maka dialah yang berkuasa. Sampai kapan pun, walaupun sudah ada manusia yang bisa menjejakkan kaki di bulan, sifat manusia tidak pernah berubah, masih menganut hukum rimba.

Sedangkan Aluna sih, tetap menjadi Swiss. Karena aku sadar, untuk apa susah-susah perang? Buang-buang duit dan bertaruh nyawa. Lagi pula soto ayam masih enak kok. Ngapain juga memilih untuk mati? Itu kan konyol namanya?!

Sejujurnya, aku pengen sekali ke Palestina. Bukan sebagai relawan atau jihad. Haaaaah! Tampang kayak aku mana mungkin ikut jihad. Lihat aja, prinsip “soto ayam masih enak” lebih masuk akal buat aku daripada lari-lari di medan perang untuk mati! Itu bukan Aluna. Karena walaupun aku kelihatannya memang bego, tapi aku nggak tolol!

Lalu ngapain aku ke Palestina? Pastinya bukan untuk berwisata dan foto-foto, kan?
Jelas aja enggak! Aku ingin ke Palestina untuk BERPERANG!

Tapi aku tidak berperang untuk mati. Aku berperang untuk menang!

Aku benar-benar tertarik ketika melihat rekaman perang di Palestina. Waktu roket-roket meluncur dari pesawat F15 Israel dan menggempur bangunan-bangunan di Palestina, baut aku itu kelihatan sangat keren sekali. Seperti di film-film. Apalagi saat bom-bom itu meledak, seperti ada efek kembang api di langit. Wuih, pokoknya bikin aku gatel pengen kesana aja dan ikut berperang.

Tentunya aku kesana bukan dengan pakai jubah dan sorban sambil membawa senapan gitu. Walaupun di medan perang, aku kan juga pengen selalu terlihat modis. Jadinya, aku bakal pakai singlet item, kalung Army, kaca mata item, rambut dikuncir ekor kuda, celana panjang warna hijau Army, dan senapan di tangan.

Hmm...kayaknya aku udah kayak Jennifer Garner di The Kingdom nih. Hwakakakakak!!!


Aluna Garner

Sebenernya ini mau perang atau mau syuting film sih?!

Tapi jujur, aku pengen sekali berada di medan perang seperti itu. Berlindung di balik tembok, mengawasi musuh, dan menembak balik ke mereka. Sebenarnya, untuk hal-hal seperti itu aku sering melakukannya dengan main perang-perangan di paint ball. Seru banget! Tapi ya gitu, baru lima belas menit udah kena tembak di kepala.

Yang nyusahin dalam main perang-perangan seperti itu adalah fisik. Kita benar-benar dituntut untuk fit. Lari kesana-kemari dengan cepat, berguling-guling, mengawasi musuh dengan cermat, menghitung waktu, dan membidik sasaran dengan tepat. Jadinya, perang sungguhan tentunya tidak akan semudah dilakukan seperti dalam film.

Karena kalau di film, terkena bazooka masih ada kemungkinan untuk selamat. Tapi di perang sungguhan, sekali kamu terbidik bazooka, maka tamatlah riwayatmu!
Huaaaaagh!!! Aku ingin ikut peraaaaaaaaang!!!

kembali ke atas

Profile



Aluna Soenarto

22 female

Surabaya, East Java, Indonesia

Accounting 2005, Airlangga University


My Masterpiece



kalau pengen tau cuplikan ceritanya




Pingbox


Tagboard




Tweetz



Links



Credits

Layout by: LastSmile(: